Langsung ke konten utama
Shalat . .
Tata Cara Shalat
Beliau melakukan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama. Hanya saja
beliau melakukannya lebih singkat daripada yang pertama. Kemudian beliau
duduk tasyahhud seusai raka'at kedua. Jika shalat terdiri dari dua
rak'at, maka duduk iftirasy sebagaimana duduk di antara dua sujud.
Begitupula pada raka'at kedua dari shalat yang berjumlah tiga atau empat
raka'at. Jika beliau duduk tasyahhud, beliau letakkan telapak tangan
kanannya di atas paha kanannya dan meletakkan telapak tangan kirinya di
atas paha kirinya. Beliau buka tangan kirinya dan menggenggamkan tangan
kanannya di atas paha kanannya sambil menunjuk dengan jari telunjuknya
dan memusatkan pandangan padanya. Jika beliau mengangkat telunjuknya,
beliau menggerak-gerakkannya dan berdo’a dengannya. Beliau bersabda,
"Dia memiliki (pengaruh) yang lebih dahsyat terhadap syaitan daripada
besi.” Maksudnya telunjuk tadi. Beliau lantas membaca tahiyyat pada
setiap dua raka'at. Beliau bershalawat bagi dirinya sendiri pada
tasyahhud awal maupun yang seterusnya. Dan beliau mensyari'atkan hal ini
pada umatnya. Dalam shalatnya beliau mengucapkan banyak do’a yang
beraneka ragam.
Rukun-Rukun Shalat
Al-Hafizh berkata dalam al-Fat-h (II/314), "Terdapat pada sejumlah jalur
hadits Ibnu Mas'ud Radhiyallahu ini adanya konsekuensi perbedaan antara
zaman beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam (dan kita) sehingga (pada
waktu itu) diucapkan dengan lafazh kalimat langsung. Adapun (zaman)
selanjutnya, maka diucapkan dengan lafazh tidak langsung. Dalam kitab
"al-'Isti'dzan" pada Shahiih al-Bukhari dari jalur Abu Ma’mar, dari Ibnu
Mas'ud. Setelah menyebutkan hadits tasyahhud dia berkata, "Beliau
(masih) berada di antara kami. Ketika beliau meninggal, kami
mengucapkan: “اَلسَّلاَمُ، يَعْنِيْ عَلىَ النَّبِيِّ (semoga
kesejahteraan ter-limpahkan, -maksudnya- atas Nabi), maksudnya kepada
Nabi." Seperti itulah disebutkan dalam al-Bukhari. Abu 'Awwanah juga
mengeluarkannya dalam kitab Shahiihnya. Begitu pula as-Siraj,
al-Jauzaqi, Abu Nu'aim al-Ashbahani, dan al-Baihaqi dari ber-bagai jalur
menuju Abu Nu'aim guru al-Bukhari. Di situ disebutkan dengan lafazh,
"Ketika beliau meninggal, kami mengucapkan "اَلسَّلاَمُ عَلَى
النَّبِيِّ" tanpa lafazh: يعنى (maksudnya). Begitupula riwayat Abu Bakr
bin Abi Syaibah dari Abu Nu'aim.
Kewajiban-Kewajiban Shalat
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dia berkata, "Jika Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri hendak shalat, maka beliau
bertakbir ketika berdiri. Kemudian bertakbir ketika ruku', kemudian
mengucapkan: “سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ (Allah mendengar orang yang
memuji-Nya)” ketika mengangkat punggungnya dari ruku'. Kemudian
mengucapkan, "رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ (Rabb kami, untuk-Mu segala puji)"
sambil berdiri. Kemudian bertakbir ketika menyungkur sujud. Kemudian
bertakbir ketika mengangkat kepalanya. Kemudian bertakbir ketika
bersujud. Kemudian bertakbir ketika mengangkat kepalanya. Kemudian
melakukan semua itu pada semua shalatnya hingga selesai. Beliau
bertakbir ketika bangkit dari raka'at kedua setelah duduk (tasyahhud)."
Beliau juga bersabda:"Shalatlah sebagaimana kalian melihatku shalat."
Beliau juga menyuruh orang yang tidak menyempurnakan shalatnya dan
berkata, "Sesungguhnya belumlah sempurna shalat seseorang dari manusia
hingga ia berwudhu' kemudian meletakkan air wudhu'nya (tempat wudhu’nya)
kemudian bertakbir dan memuji dan menyanjung Allah Azza wa Jalla. Lalu
membaca (beberapa ayat) al-Qur-an sesuka hatinya.
Sunnah-Sunnah Shalat : Sunnah Ucapan
Dari Abu Qatadah Radhiyallahu anhu, dia berkata, "Pada dua raka'at
pertama shalat Zhuhur, Nabi Shallallahu 'alaihim membaca al-Faatihah dan
dua surat. Beliau memanjangkan raka'at pertama dan memendekkan raka'at
kedua. Terkadang beliau memperdengarkan (bacaan) ayatnya. Pada dua
raka'at pertama shalat 'Ashar beliau juga membaca al-Faatihah dan dua
surat. Beliau memanjangkan raka'at pertama shalat Shubuh dan memendekkan
raka'at kedua." Juga dari Abu Qatadah Radhiyallahu anhu, dia berkata,
"Pada dua raka'at pertama shalat Zhuhur dan 'Ashar Nabi Shallallahu
'alaihi wa sallam membaca al-Faatihah dan surat. Beliau terkadang
memperdengarkan (bacaan) ayatnya. Pada dua raka'at terakhir beliau
membaca al-Faatihah." Disunnahkan membaca (surat) pada dua raka'at
terakhir, jika dilakukan secara temporer (kadang-kadang). Berdasarkan
hadits Abu Sa'id: "Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam membaca (surat)
pada dua raka'at shalat Zhuhur. Pada dua raka’at pertama sekitar tiga
puluh ayat. Dan pada dua raka'at terakhir sekitar lima belas ayat. Atau
dia berkata, "Separuhnya." Dan pada shalat 'Ashar pada dua raka'at
pertama setiap raka'atnya membaca sekitar lima belas ayat. Sedang pada
dua raka'at terakhir sekitar setengahnya."
Sunnah-Sunnah Shalat : Sunnah Perbuatan
Dari Ibnu 'Umar Radhiyallahu anhuma : "Ketika memulai shalat,
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mengangkat kedua tangannya
setinggi bahu, begitupula saat takbir hendak ruku'. Beliau juga
mengangkat keduanya saat mengangkat kepala dari ruku'." Juga dari Nafi':
"Jika Ibnu 'Umar Radhiyallahu anhuma memulai shalat, dia bertakbir dan
mengangkat kedua tangannya. Jika hendak ruku', dia angkat kedua
tangannya. Dan saat mengucapkan: "سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ" dia
angkat kedua tangannya. Dan jika bangkit dari dua raka'at, dia angkat
kedua tangannya. Dia menisbatkannya kepada Nabi Allah Shallallahu
'alaihi wa sallam." Disunnahkan mengangkat kedua tangan secara
kadang-kadang ketika turun dan bangkit. Berdasarkan hadits Malik bin
al-Huwairits: “Dia melihat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam mengangkat
kedua tangannya dalam shalat ketika ruku', ketika mengangkat kepala
dari ruku', ketika sujud, dan ketika mengangkat kepala dari sujud.
Hingga beliau menyejajarkan kedua tangannya dengan bagian atas
telinganya.”
sumber : almanhaj.or.id
Semoga bermanfaat , Wassalamualaikum ^^
Komentar
Posting Komentar
Terima Kasih Sudah Berkomentar, semoga Allah selalu memberi anda yg terbaik ^^