Hikmah Diciptakannya Malaikat Meski Allah Tahu Segalanya
Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu)-QS. Al Infithaar (82): 10-
Allah
menciptakan seluruh makhluk dalam keadaan berbagai rupa. Ada manusia,
bumi, bintang, pohon, gunung, binatang, dan lain-lain. Lalu ada satu
makhluk yang Allah ciptakan dari cahaya, yang selalu taat kepada Allah
dan tidak pernah bermaksiat kepadaNya yaitu malaikat.
Malaikat-malaikat
yang Allah ciptakan ini tentu memiliki tugas, dan satu diantaranya
adalah mencatat amal perbuatan manusia. Namun, ada beberapa orang yang
mungkin heran dan memiliki pertanyaan, “untuk apa para malaikat itu
diciptakan? Bukankah Allah telah mengetahui seluruhnya?”
Untuk
menjawab pertanyaan ini, silakan simak penjelasan persoalan ini lewat
fatwa Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah yang kami
nukil dari Majalah Fatawa yang diterbitkan oleh Pustaka at-Turots,
Islamic Centre Bin Baz, Bantul, Yogyakarta.
Pertanyaan:
“Apakah hikmah penciptaan malaikat pencatat amal, bukankah Allah mengetahui segala sesuatu?”
Jawaban:
Sudah
sering masalah-masalah demikian kami ungkapkan bahwa sesungguhnya kita
terkadang bisa menemukan hikmahnya dan terkadang tidak menemukannya.
Tidak sedikit yang tidak berhasil kita ketahui hikmahnya. Firman Allah
“Dan
mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah, ‘Ruh itu termasuk
urusan Rabbku, dan tidaklah kamu diberi pengetahun melainkan sedikit.”
(QS. Al-Israa’: 85)
Sesunguhnya
makhluk-makhluk ini, jika seseorang bertanya kepada kita, “Apakah
hikmah dari penciptaan unta oleh Allah dengan bentuk seperti ini,
menjadikan kuda bentuknya seperti ini, menjadikan keledai bentuknya
seperti ini, menjadikan manusia bentuknya seperti ini dan yang
semisalnya.
Jika
ia bertanya kepada kita tentang hikmah semua perkara ini, niscaya tidak
kita ketahui. Jika ia bertanya kepada kita, apa hikmah Allah menjadikan
shalat zhuhur empat rekaat, ashar empat rekaat, maghrib tiga rekaat,
dan shalat isya empat rekaat atau yang semisalnya, niscaya kita tidak
sanggup mengetahui hikmah semua itu. Dengan penjelasan ini, kita sadar
bahwa banyak sekali fenomena alam dan perkara syariat yang hikmahnya
masih samar bagi kita. Apabila seperti itu, kita mengatakan:
sesungguhnya pencarian kita terhadap hikmah dalam beberapa hal yang
diciptakan dan disyariatkan, jika Allah memberikan karunia kepada kita
hingga bisa sampai kepadanya, niscaya hal itu merupakan kelebihan
karunia, kebaikan, dan ilmu. Jika kita tidak sampai kepadanya, maka hal
itu tidak mengurangi sedikitpun (keimanan) kita.
Kemudian
kita kembali kepada jawaban untuk pertanyaan, yaitu apakah hikmahnya,
Allah mewakilkan kepada malaikat pencatat amal yang mengetahui apa yang
kita lakukan? Hikmah yang demikian adalah penjelasan bahwa Allah
mengatur segala sesuatu, menentukan, memantapkannya dengan kuat,
sehingga Allah menjadikan malaikat pencatat amal perbuatan dan ucapan
manusia, diwakilkan kepada mereka yang menulis apapun yang dilakukan
manusia. Padahal Allah Mengetahui perbuatan mereka sebelum mereka
melakukan. Tetapi semua ini merupakan penjelasan kesempurnaan perhatian
dan pemeliharaan Allah terhadap manusia. Sesungguhnya alam ini diatur
sebaik-baiknya, dikokohkan sekokoh-kokohnya. Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Bijaksana.
Komentar
Posting Komentar
Terima Kasih Sudah Berkomentar, semoga Allah selalu memberi anda yg terbaik ^^