Langsung ke konten utama
PESTA SETAN
REPUBLIKA.CO.ID, Imam Ghazali mengajak kita untuk mengenali sejumlah
keadaan yang membuat setan “berpesta pora”, karena keberhasilannya
menggoda manusia. Pertama, terjadinya perceraian rumah tangga. Iblis
sebagai pimpinan para setan selalu memuji semua keberhasilan dan jerih
payah anak buahnya, tetapi iblis jauh lebih senang dan berupaya akan
membanggakan kelompok setan yang berhasil menceraikan suami istri. (QS
al-Baqarah [2]: 102).
Kedua, durhaka kepada orang tua.
Kelompok-kelompok setan akan selalu berupaya agar manusia tidak hormat
kepada orang tuanya, bahkan berharap supaya manusia tidak mau peduli dan
tidak mau memperhatikan keadaan kedua orang tuanya. Jika kemudian
mendapati manusia benar-benar sudah pada titik menyakiti dan durhaka
kepada orang tuanya maka bisa dipastikan setan benar-benar sedang
mengibarkan panji kemenangannya. Mereka la’natullah ‘alaihim akan saling
mengucap selamat dengan riang.
Ketiga, perkelahian sampai
membunuh atau terbunuh. “Pembunuh dan yang dibunuh sama-sama di neraka.”
(HR Mutafaq alaihi). Jika seorang hamba yang beriman mudah dan pada
akhirnya terjerembab dalam kawah panas api neraka maka saat-saat itu
terkirimlah hidangan pesta bagi kelompok setan. Hal yang tentu saja
penting buat kita adalah jangan mau kita diajak berkelahi apalagi sampai
membunuh.
Keempat, pecandu khamar dan yang sejenis seperti
halnya juga narkoba. (QS 5:90). Orang yang banyak mengonsumsi khamar dan
narkoba, berarti sedang dalam keadaan superlalai kepada Allah. Dan,
tepatlah jika disebut bahwa orang yang mencandu khamar sedang diajak
dalam sebuah pesta setan yang langsung diaransemeni iblis.
Kelima, tenggelam dalam dosa zina dan merasa nyaman dengan aktivitas
faahisyah ini (QS al-Isra' [17]: 32). Orang yang berzina takluk dengan
hawa nafsu. Filter keimanannya jebol dan tidak bisa mengontrol. Karena
itulah setan sangat mudah masuk dan berpesta.
Keenam, ketagihan
duit haram, seperti menipu, mencuri, merampok, mengorupsi, dan bermain
riba. Berikutnya, "Attakabburru bil hasadi wal intiqoomi," angkuh dan
sangat sombong bahkan dibarengi dengan sifat dengki, pemarah, dan dendam
(QS 31:18). Ilustrasinya sangat jelas karena semua sifat ini adalah
yang melekat pada diri setan. Berarti ketika manusia juga mempraktikkan
sifat setan ini, mereka bersama sedang berpesta pora.
Ihwal
lain pesta setan adalah ketika manusia ada yang ingin menjadi dukun dan
mengamini apa yang diucapkan dukun. Diriwayatkan oleh al-Bazzar dari
‘Imron bin Hushoin, “Bukan termasuk golongan kami, siapa saja yang
mendatangi tukang ramal atau membenarkan ucapannya, atau siapa saja yang
melakukan perbuatan sihir atau membenarkannya.”
Terakhir,
puncak kegembiraan setan dengan tingkat pesta yang luar biasa adalah
manusia mati dalam keadaan maksiat, bahkan mati dalam kafir.
"Sesungguhnya orang-orang kafir dan mereka mati dalam keadaan kafir,
mereka dilaknat Allah, para malaikat dan manusia seluruhnya." (QS
[2]:161). "Ya Allah lindungi kami dari nafsu maksiat dan godaan setan
yang terkutuk.
Komentar
Posting Komentar
Terima Kasih Sudah Berkomentar, semoga Allah selalu memberi anda yg terbaik ^^